twitter



Sahabat: Amor


Hatiku kian membuncah selama 2 hari ini, nama-nama sahabat mengalir satu persatu dan ketika nama Amor muncul aliran rasa berhenti sejenak dan pikiran melayang ke masa-masa SMA. Seorang sahabat : AMOR

Ah, ego ku kian tinggi dan menghalangi pikir serta tangan untuk menuliskan sosok ini, berat! karena antara Amor dan diriku terlalu banyak menyimpan kenangan manis yang berakhir tragis ( hiperbola saja), tapi sampai kini hati tetap tak bisa  berbohong bahwa ia salah seorang yang memiliki pengaruh dalam hidupku.

Amor, just a nick name , sebuah nama panggilan yang kuberikan pada seorang teman se masa SMA. 3 tahun hidup di SMA yang berasrama telah mengukir berbagai macam memori yang tak terlupakan, khususnya keakraban yang tercipta dengan anak satu ini.


Namanya ROMA, hanya itu, tak ada embel-embel lain.Di kelas satu SMA aku berbeda kelas dengannya.  kenal? enggak terlalu, karena kelasnya amor adalah kelas yang cukup ku takuti waktu itu, dan ku habiskan di awal bangku per-SMA-an dengan hanya cukup mengenal nama mereka saja , tanpa berinteraksi dengan dalam.

Awal aku mengenal amor adalah di akhir semester ke-2 ketika waktu libur datang. Aku dan beberapa teman tidak pulang ke rumah masing-masing dan tetap tinggal di asrama. Siang itu ditengah terik matahari , ada Ice Cream yang dijajakan di jalan raya, dan  seperti anak ayam melihat induknya, kami pun berteriak-teriak kepada si abang ice cream untuk membeli dari dalam pagar , kami membeli ice cream tersebut ( maklum asrama kami semi militer jadi terlarang untuk keluar kompleks, terdapat pagar tinggi yang membatasi jalan raya dengan kampus kami), mengendap-endap kami bergantian membeli ice cream. dan akupun lupa scene apa yang membuatku merasa dekat , pokoknya yang ku ingat momen Ice Cream itulah yang membuat aku mengenal amor lebih dalam, dan aku tak salah pilih untuk menjadikannya sahabatku

kelas dua pun datang, kami berpindah asrama, sejak peristiwa ice cream tadi, aku dan amor cukup dekat, dan dengan kenaikan tingkat ini, akupun lebih sering bermain dengannya, awal masuk asrama baru, aku dan amor sering bercanda dan saling ledek, semisal saling mencuri sandal dan saling ejek, dll. kemudian masuklah pada fase dimana setiap kemana ROMA pergi maka akan ada seorang anak yang bergelantungan disampingnya dan ya itu aku, dan sebaliknya. dan nama AMOR pun tercipta! dan sampai kini nama ini tak akan pernah ku lupa. Indahnya persahabatan.

Setahun itu (kelas2.red) menjadi hari-hari yang bersejarah selama di asrama, memiliki saudara yang sangat baik, saling melengkapi, berbagi. aku dan amor dipisahkan oleh lorong asrama, kamar kami berseberangan, tapi aku lebih banyak menghabiskan waktuku di kamarnya amor, bermalam disana, dan menghabiskan waktu luang dengan saling bercerita satu sama lain.

ke mesjid bareng, ke kelas bareng, bermain ke kantin bareng, Menyanyi bareng, amor yang bermain gitar dan aku akan bernyanyi. aku dan Amor adalah sahabat yang tak terpisahkan. masalah ku adalah masalahnya, dan sebaliknya, masih ku ingat dengan jelas setiap detail momen yang dihabiskan berdua. berdiam diri di depan kelas jam 10 malam ketika si Amor sedang galau dengan adik kelas yang dia suka,hahaha. hanya berdiam diri tanpa berkata apapun, dan hanya bintang yang ku pandang! ( haha tu anak memang agak aneh, kalau ada masalah susah juga buat dia cerita, harus dipaksa), masih ku ingat ketika dia bermain futsal dan aku hanya melihat dia dari luar lapangan, dan ketika dia mencetak gol, dengan pongahnya dia memandang ku dan pamer bukan main! hahaha masa itu. Belum lagi, tingkah aneh si Amor yang selalu menggelapkan wajah basah nya setelah wudu' ke punggungku, dia akan selalu menghampiri tempat dudukku dan dari belakang, punggungku sudah terasa basah, dan ya itu kerjaan nya AMOR!

takkan habis kuceritakan masa-masa dimana sahabatku itu menjadi orang nomer satu di SMA, namun cerita ini tidak memiliki ending yang indah, persahabatan ini akan terkikis dengan yang namanya keegoisan yang memuncak! semakin dekat kita berhubungan baik, maka ego satu sama lain pun seakan semakin tinggi, apa bila kita tak memenuhi hak satu sama lain akan rentan terhadap keretakan, dan aku dan Amor mengalaminya. (tango kisah-sebuah-persahabatan)

persahabatan itu hilang tak berbekas di kelas 3 SMA, padahal kami sekamar selama tahun akhir, tapi ego telah menguasai ku dan Amor sehingga tegur sapa yang hangat dulunya berubah sedingin es dan susah untuk cair.

dan sampai 4 tahun meninggalkan masa itu, masih menyisakan kebekuan antara aku dan Amor, ketika bertemu masih banyak diam yang dilakukan, ego masih menguasai diri, dan masih teramat susah untuk bisa kembali memiliki persaudaraan seperti kelas 2 dulu.

Ah, Amor, entah kenapa penyesalan selalu datang di akhir, berpikir kenapa di awal kesalahpahaman itu tak langsung diperbaiki, ke egoisan sangat menguasai diri waktu itu. 

Tapi biarpun kebekuan masih menyelimuti  tapi nama Amor yang kuberikan selalu berdiam hangat di dalam hati, selalu menyimpan cerita suka dan duka yang saling berkaitan, ini ibarat siang dan malam, cerita kita ibarat padang pasir yang tandus yang selalu menyisakan masa kita tak menyapa dan menjadi taman indah yang selalu menyisakan masa-masa kita bertutur dengan ramahnya.

Masih tersisa penyesalan, tapi biarlah, satu hal yang ku katakan, nama itu tak akan terhapus kan, mungkin bagi teman-teman kita nama kau adalah ROMA, tapi sampai saat ini AMOR tak bisa meninggalkan ruang pikir untuk mengubah panggilanku padamu untuk jadi ROMA

Dan kesalah pahaman yang terjadi waktu itu menjadi pelajaran dan kenangan saja, persahabatan sejati akan tetap abadi, he still always be my best friend. 



Di saat rindu menghampiri pikiran akan sahabat-sahabat SMku
dan nama Ini Tak kunjung hilang
dan kutuliskan saja ia
kostan tercinta, 27  desember 2012


0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, datang lagi ya.