twitter


Matikan Rokok Itu


Meminta untuk 9 cm -kah Kau?!

Pengalaman ini baru saja ku alami, ketika melewati jalan raya margonda untuk mengisi perut yang sudah meminta jatah yang belum ku tunaikan seharian. seorang peminta di sudut jalan.

Ia mengemis, tapi masih menghisap sebatang rokok! aku benci! seketika rasa iba sirna! merogoh kocek aku ragu, rokokmu itu membuat aku acuh! sangat. Aku tidak mau uang hasil pintamu dihabiskan hanya untuk 9 cm itu! dan lagi kau hisap dia dan asap pun mengepul dan aku makin benci, ingin teriak "lebih baik kau belikan saja sesuatu yang mengenyangkan dan menghapus rasa laparmu! dari pada sebatang racun itu!" ah ku hanya berlalu dari tempatmu dan sepanjang jalan menuju kost, tak urung semua pikiran tercurah kan kepada tindakanmu! 


Bukannya aku benci pekerjaanmu, aku tahu hidup pasti sulit bagimu, sehingga meminta adalah pekerjaan yang paling mungkin kau lakukan! tapi yang aku benci adalah perilaku itu!, jika kau sudah tahu hidup ini susah, bagaimana sulitnya mencari makan, bagaimana perut lapar yang menyakitkan! tapi kenapa kau masih bisa dengan enaknya menghisap rokok itu di tangan kananmu!. Racun itu hanya akan membuatmu semakin lemah dan rendah! 

Ah, maafkan aku, bukannya tak iba! kau saja tak punya rasa itu pada dirimu! pikirku saja. Bagaimana tidak!  aku tahu, kau pasti mengenal racun itu, bahaya nya, dan kau tak terlihat peduli, lebih memilih untuk membakar uangmu untuknya?! sementara kau menelantarkan perutmu?! maafkan aku, aku terlalu kasar! bukan padamu tapi pada 9 cm itu!

Kau tahu kenapa aku benci! kau bayangkan berapa harga 9 cm itu? sebatang bisa kau belikan roti yang akan mengganjal rasa laparmu, dan aku tidak bercanda itu nyata,  dan bayangkan berapa batangkah yang kau hisap seharinya? dari uang meminta? iya?! ah, sedihnya aku! 

Dan yang paling membuat hati ini pilu adalah KAU PEREMPUAN!

Maaf jika kataku sedikit kasar, bukan aku benci pada pekerjaanmu tapi hanya terlalu benci melihat kau hisap dengan santainya 9 cm itu!


Melihat seorang pengemis di sudut jalan Margonda!
Minggu, 6 jan 2013 17.13

2 comments:

  1. sangat berkualitas, melihat bagaimana sikap manusia yang bercokol disetiap hati mereka..
    nice blog brother

  1. :) thanks brother. yok nulis!

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, datang lagi ya.