twitter




Becak

Jogja: Malioboro! Nadi Keikhlasan

Jogja memberikan kesan yang sangat indah liburan semester kali ini, perjalanan yang cukup melelahkan dengan bus Sinar Jaya terbayarkan dengan indahnya kesederhanaan Jogja! it was really need

Malioboro! nama yang sudah tak asing lagi, setiap ada yang berkunjung ke Jogja, pasti nama ini akan selalu disebutkan, diingat, dikenang dan dibisikkan, dan begitu juga denganku, Malioboro menjadi incaran untuk ku jelajahi.

Malioboro! salah satu sudut di kota jogja yang tak akan pernah terlewatkan oleh turis dalam ataupun luar negeri, jika boleh ku berikan pendapat, tempat ini adalah pusat keberlangsungan perekonomian masyarakat jogja! beratus kios ataupun kaki lima berjejer memenuhi pinggiran jalan, becak bertepi disetiap persimpangan, siap mengantarkan siapa saja ke tempat-tempat perbelanjaan yang unik, berpuluh tempat jajanan khas Jogja di jajakan. Malioboro adalah nadi jogja! menurutku

Yang menjadi perhatian lebih buatku ketika berjalan menyelusuri jalan Malioboro adalah becak! selain baju-baju yang dengan harga beragam yang sesuai dengan kantong mahasiswa, alat transportasi ini mengajarkan ku arti keikhlasan yang sederhana.

Sore itu, Rabu 9 januari 2013, nadi jogja ini sudah berdenyut dengan cukup kuat, setiap sudut penuh oleh tamu yang ingin mencicipi khas nya tempat ini. Aku dan beberapa teman berniat untuk membeli jajanan  khas jogja, sebut saja bakpia pathok! tempatnya lumayan agak jauh jika ditempuh dengan jalan kaki, so! becak were our choice! 

Ikhlas! sederhana saja. pekerjaan ini sudah 8 tahun dilakukan oleh bapak becak yang ku tumpangi, sejak 2004 silam ketika gempa jogja terjadi. Bapaknya cukup mudah membaur, perjalanan ke tempat bakpia dihabiskan dengan bertutur! hangat sambutannya! terlepas apakah kami turis atau tidak, tapi terlihat apa adanya, ramah yang tak dibuat-buat.

Perjalanan dengan becak ternyata menyenangkan juga, sampai di tempat berbelanja, sang becak sudi menunggu sampai hajatan ku dan teman selesai, dan kamipun dibawa lagi ke pusat Malioboro! dan ini yang membuatku salut, bayaran nya sangat-sangat murah! Rp 3.000 saja! dan si bapak-pun sempat-sempatnya berucap "terserah saja bayarnya berapa"! seketika hatiku terketuk.

Dari kehidupan sederhana di tengah nadi Jogja telah memberikan pelajaran yang berharga, dan semoga saja kebahagiaan tercurah kepada mereka yang ikhlas!



Kostan Tercinta
melepas penat dari jogja, 13-1-13

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, datang lagi ya.